Saya sama sekali tidak menyangka liburan ke Kolaka bakal disuguhi objek wisata berkelas dunia. Secara Kolaka, siapa yang kenal kota kecil di Sulawesi Tenggara ini? Saya pun tak langsung percaya waktu dibilang Tamborasi ini sungai terpendek di dunia. Sampai akhirnya saya googling, dan walah ternyata benar! Wikipedia mencatat Tamborasi sebagai kandidat sungai terpendek di dunia bersama sungai-sungai lain di berbagai penjuru dunia. Kerennya, Tamborasi adalah satu-satunya wakil dari benua Asia!
Dua jam lamanya perjalanan untuk mencapai Tamborasi dari kota Kolaka. Jalanan berkelak-kelok tiada henti selama dua jam. Untungnya jalan sudah beraspal mulus. Gerbang masuk objek wisata Tamborasi terletak persis di tepi jalan raya. Kami membayar retribusi masuk Rp.5000/orang.
Saya langsung dibuat takjub begitu menyaksikan fenomena alam nan langka ini. Sungai terpendek di dunia! Jadi, dari tebing batu di tepi pantai keluarlah mata air yang sangat deras berwarna jernih kehijauan. Air tersebut mengalir syahdu sejauh sekitar 60 meter hingga akhirnya bermuara di laut Teluk Bone. Ya, 60 meter saja panjang sungai Tamborasi, Saudara-Saudara. Dari hulu sampai hilir.
Sebenarnya sungai bisa saja dibuat lebih pendek, menjadi hanya sekitar 20 meter. Tapi cita rasa seni Tuhan memang benar-benar tinggi. Aliran airnya Dia belokkan sedikit sehingga menjadi jauh lebih cantik. Maha suci pula Tuhan yang menghamparkan pasir putih mulus di sepanjang pantai Tamborasi ini menjadi semacam pelengkap keindahan Tamborasi. Saya berkali-kali berdecak kagum.
Air sungai Tamborasi tawar dan sangat dingin, hampir mendekati suhu air es. Ini karena airnya bersumber dari mata air bawah tanah pegunungan Mekongga yang berlokasi tak jauh dari Tamborasi. Tersedia ban-ban pelampung yang bisa disewa jika kita ingin berenang di dinginnya air sungai.
Jika aliran utama Sungai Tamborasi Anda anggap masih kurang pendek untuk menyandang gelar sungai terpendek di dunia, langkahkan kaki Anda beberapa puluh meter ke sisi kanan sungai. Di tebing batu di tepi pantai, dari celah bebatuan, mengalirlah air tawar dengan begitu derasnya. Mengalir 1,5 meter dan langsung menyatu dengan air laut. Saya sampai sayang melihat air tawar yang jernih itu terbuang sia-sia ke laut. Seandainya dialirkan ke rumah-rumah penduduk sekitar, pasti lebih manfaat.
Tamborasi sungguh sebuah objek wisata alam yang amat menawan. Jika ada yang perlu ditingkatkan, mungkin adalah kebersihan kawasan yang terlihat agak kurang. Beberapa kali sampah saya saksikan teronggok di tepian sungai. Sangat disayangkan, kesadaran orang Indonesia masih sangat rendah.
Jika Anda berwisata ke Sulawesi Tenggara, jangan lewatkan mengunjungi Sungai Tamborasi. Tidak semua provinsi di Indonesia menyimpan kekayaan alam kelas dunia begini.
Tamborasi dapat dicapai lima jam bermobil dari Kendari, ibukota provinsi. Kendari dapat dicapai 2,5 jam naik pesawat dari Jakarta. Ada tiga penerbangan Lion Air Jakarta-Kendari setiap harinya. Atau bisa pula dicapai dari Makassar tujuan Kolaka(Pomala). Terdapat tiga penerbangan Wings Air setiap harinya di rute ini.
Met jalan-jalan!
Liputan saya tentang Sungai Tamborasi sempat tayang di NET TV, bisa ditonton di sini. Versi aslinya bisa dilihat di sini.
Tulisan saya tentang Sungai Tamborasi juga dimuat di Sriwijaya Air Inflight Magazine edisi Juli 2016.
amankan pertamax kk
Wkwkwk aya aya wae
indahnyaaa…
Bgt wen..
wow
We o we.. wow
berikan tepukan yang gemuroh wkwkwk… ini cerita waktu ke celebes taun lalu yah
Februari kmrn kak..
oh…… iyela
padahal sungai, kok hijau gitu ya, biasanya yg hijau itu laut
Hijau tapi jernih dan seger kak…
Ini sungai Tamborasi dan pantainya kelihatan damai ya mas ,,, bisa betah seharian nih kalau sudah sampai di sini 🙂
Yup. Tempatnya bartian bgt.. suka yg terpencil, sepi dan jauh dr mana mana kan? 🙂
Hahaha, bener banget! Kok tau sih?
Kan aq nyimak blog kmu…
Aih, makasih mas 🙂
Lha sampahnya ini yang bikin miris..
Dasar org indonesia sih.. 😦
Sungai Tamborasi bersebelahan dengan pesisir pantai atau menyatu dipisahkan dengan pasir putih yang hanya berjarak beberapa meter mas? warna hijaunya suka. Dalem gak sungai itu kiranya ?
keren 😀 jadi pengen kesana :V
Cus!