Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih. Roda kehidupan terus berputar, ujian kehidupan datang silih berganti ~
Saya tak pernah menyangka bakal terkena penyakit seberat ini. Semakin tak menyangka ketika tahu satu-satunya solusi agar sang penyakit minggat dari tubuh. Begini ceritanya..
Desember 2014 saya melakukan operasi atas wasir yang telah saya derita selama bertahun-tahun. Sebenarnya sih wasirnya tidak menggangu, tapi darahnya itu lho – mengalir deras tiap saya BAB, menyebabkan saya sering anemia dan HB rendah.
Saat wasir diangkat, dokter bedah mengatakan ada benjolan asing di rektum saya yang bukan wasir. Sesuai saran dokter, sample benjolan itu saya bawa ke Prodia untuk dicek. Begitu hasilnya keluar seminggu kemudian, dokter bedah mengatakan bahwa saya punya tumor di rektum dan harus segera ditindaklanjuti.
Saya pikir itu cuma tumor jinak biasa, sebagaimana tumor di hidung waktu saya kecil (dan sudah diangkat saat usia lima tahun). Saya pun mengacuhkan tumor tersebut selama berbulan-bulan.
Ternyata saya salah..
Memasuki bulan Mei 2015 saya mulai merasakan keluhan lain. Buang air menjadi terlalu rutin, sehari bisa 15-20 kali. Kebayang kan akibatnya? Tungkai jadi lemess banget karena kebanyakan duduk/jongkok, dan kulit bokong jadi lecet karena terlalu sering dibersihkan. –___–
Awal Juni saya periksakan ke dokter bedah digestif, disarankan untuk CT Scan. Dan begitu hasil CT Scan keluar, kesimpulan dokter cuma satu: Tumornya GANAS dan harus diangkat. Konsekuensinya: anus tidak akan bisa digunakan lagi, dan sebagai jalur pembuangan dibuatkan lubang di perut alias kolostomi. PERMANEN.
JELEGER!! Petir seketika seperti menyambar-nyambar. Langit nyaris runtuh. Dada terasa sesak.
Tak bisa menerima kesimpulan dokter Indonesia, saya memutuskan berangkat ke Melaka untuk meminta second opinion di rumah sakit sana. Sayang kesimpulannya tetap sama. 😦 Tumor harus diangkat dan dibuatkan kolostomi permanen.
Menimbang dan seterusnya. Mengingat dan seterusnya. Memperhatikan dan seterusnya. Akhirnya saya & istri memutuskan untuk melakukan tindakan sesuai keputusan dokter. Istri beraat sekali merelakan. Berkali-kali air matanya berlinang memikirkan nasib saya pasca operasi.
Kenapa tidak coba pengobatan alternatif dulu?
Sesungguhnya sejak awal tahun saya sudah rutin minum ekstrak daun sirsak yang dikenal super ampuh membasmi tumor dan kanker. Saya rutin minum dua kali sehari, baik berupa ekstrak jus maupun teh seduh. Alhamdulillah jalan kesembuhannya belum dari sana..
Nggak nyoba alternatif lain lagi? Misalnya..
Saya tak mau membuang-buang waktu lagi. Selain takut tak ada hasilnya, tumor bin kanker di badan bisa semakin besar dan menyebar ke organ-organ lain. Malah makin bahaya..
Maka, Rabu 12 Agustus 2015 menjadi hari di mana saya menjalani prosedur operasi kolostomi di Rumah Sakit Awal Bros Batam. Operasi berlangsung 3,5 jam dengan lancar. Dan sejak 13 Agustus pukul 00.30 secara resmi saya menjadi penyandang kolostomi.
:’)
Dan hari ini sudah satu minggu berlalu sejak operasi. Alhamdulillah so far so good. Memang masih dalam proses pemulihan pasca operasi, tapi saya sudah bisa makan sendiri, ke toilet sendiri, main laptop sendiri, bahkan ganti kantong stoma sendiri. Hore! \(^â–¿^)/
Ke depannya mungkin saya akan banyak bercerita tentang pengalaman hidup dengan stoma(lubang pembuangan khusus). Suka dukanya apa saja. Termasuk pengalaman menjadi (mungkin satu-satunya di indonesia) ‘Stoma Traveler’. Awal September nanti, saat jalan-jalan ke Pontianak, akan menjadi pengalaman pertama saya menjadi Stoma Traveler. Doakan lancar yak. 😀
Saya masih menimbang-nimbang apakah perlu membuat blog tersendiri untuk berbagi pengalaman hidup sebagai penyandang stoma. Kebetulan di Indonesia belum ada yang bikin sik. Ataukah tetap memakai blog ini..?
Teman-teman punya masukan untuk saya? 🙂
Mas, saya sampe speechless. Salut sama ketabahannya!
Kisah stoma traveler ini bisa dibikin kategori tersendiri, dan dijamin menginspirasi. Ditunggu kisah2nya 🙂
Siap mas badai :’)
Dan saya hanya bisa bilang.. semangaaat mas iqbal
Semangkaa!! 😀
ya Allah, semangat ya kak 😦
menurut aku mending bikin blog tersendiri aja, biar lebih ngena dan menginspirasi
Makasih semangatnya dita 🙂
Ttg blog msh galau nih hehehe
Yang tabah yah bro… #cemungudh #eaa
*show must go on*
kak firaaaaaaaa semangat yaaaaah T_T buat bang rois jugaa, moga sakitnya jadi penggugur dosaa…. ga usah bikin blog baruuu blog ini ajaaaa
Semoga peristiwa ini menjadi penggugur dosa-dosa. Terus semangat dan ditunggu kehadiran blog barunya 😀
Mas Iqbal, nggak bisa berkata apa-apa lagi setelah baca ini. Tetap semangat! Harus semangat dan banyak senang biar cepat sembuh. Doaku untukmu 😉
Smoga jadi penggugur dosa mas
Aamiin. Makasih banyak dian 🙂
ikutan sedih bal…apalagi iqbal kayaknya lama gak update
tadi sempet gugling juga apa itu kantong stoma..
tapi show must go on kan, hidup harus tetap jalan apapun yg terjadi dengan kita… bersyukur keluarga selalu mendukung dan tetap bersama kita apapun yang terjadi… 🙂 tetep semangat bal, Alloh sayang sama iqbal makanya Dia menguji iqbal… ditunggu cerita selanjutnya, disini ajah deh.. bikin kategori baru 😉
Aamiin..
Siapp!! 😊😇
#hug T.T
dooh…speechless…
*hugback*
:’)
xox
Penggemar lama tpi baru komen…cukup kaget dgn cerita mas rois yg ini, jadi ingt almarhumah mama yg smpt dilakukn kolostomi krena ususnya bocor tapi ttp meninggal krena infeksi sudah parah..mudah2an ke dpn dgn smakin berkmbangnya teknologi n ilmu kedokteran baru dpt dilakukn tindakan penyambungn ususnya kmbali…amin
Aamiin.. Makasih supportnya mas adi 🙂
pake blog ini aja bang iqbal…pasti sudah banyak yang cinta ma blogmu…jadi jangan dibuat terpisah…apapun ceritamu tetap kami tunggu dan senang membacanya… 🙂 sehat selalu ya….
Allah memilihmu karena Dia tau kamu bisa lewati dan jalani ini semua 🙂
Tetap semangat, brother… Semoga penyakitmu jadi penggugur dosa. Aamiin..
Ngomong-ngomong soal blog, saranku sih tetep blog ini aja, tapi bikin kategori khusus gitu.. Ga usah bikin blog baru, blogmu ini udah femes, meski kadang ada yang suka salah nyebut jadi ‘jalankemanaaja’ atau jalankemanamana’.. hehehe.. you know who kan? hahahaha…
Aamiinn. Makasih mbak dian.. :’)
Jalankemanakemari. Dasar UMI. Huft. 😀
[…] Ini adalah bagian kedua dari serial ‘Live With Stoma’. […]
Mas ikbal…..saya irhas perawat luka dan stoma lampung….saat ini saya sdg membangun komunitas ostomate lampung (KOL). Mohon kontak hp dan bb nya…..agar.kami bisa share terus
Tp sy bukan domisili lampung lho mas.. Gmn?
Mas iqbal…bpak sya jg bru operasi tumor ganas d rektum…dokter juga kasih saran yang sama….
Apakah kolostomi untuk kanker rektum itu slalu permanen ato mungkin ada yg smentara?
Saat ini ayah saya BAB bercampur lendir sehari bisa smpe 10x…
Semoga lekas sembuh bapaknya mbak wulan..
Tergantung lokasi tumornya. Kalo kondisi saya, kolostominya jadi permanen.
Mas ikbal kli boleh tau jenis tumor apa ya?? Trus pas dioprasi udah stadium brp,?? Hari sabtu ni sy mau oprasi kanker rectum + kolostomi permanen
Tumornya karsinoma apaa gitu. Pas dioperasi udah stadium 4 mas..
Moga lancar ya mas operasinya.. Dan hrs ikhlas akan takdir ini.. 🙂
semangat..anda bukan satu2nya ostomate..banyak ostomate yang tetap melaut….sebagai direksi bank….penjual bakso dll…..kenalkan saya perawat stoma…semoga anda bisa menjadi teladan bagi ostomate lain untuk tetap optimis menjalani hidup….
siap! makasih semangatnya suster henny 🙂
Senang rasanya ada yang mau berbagi tentang hidup bersama stoma..2 tahun berjuang menghindari untuk tak mengambil jalur ini.tapi tiba waktunya Tuhan mengharuskan,memberanikan diri berkolostomi.mencari infi sebanyak2 nya sebelum benar2 menjalaninya..trimakasih mas igbal..smoga nenekku mampu berjuang
🙂
luar biasa ya mas… salut sama semangatnya. semoga menjadi inspirasi dan motivasi buat penderita yang lain. semoga Allah memberikan kesembuhn dan kesehatan buat mas iqbal…
Aamiin. Makasih mbak doanya
Turut prihatin ya mas Iqbal, semoga ada berkah dan manfaat dr setiap ikhtiar yg dijalani, semoga cepat diberi kesembuhan, tetap semangat -siips718-